Makna Lain dibalik Kesedihan

Sabtu, 2 februari 2019. Dokter menyatakan gue hamil 5 minggu 3 hari, bayinya sehat dan disuruh check up lagi 2 minggu kemudian. Kebahagiaan luar biasa yg gue dan aul rasain apalagi keluarga dan tmn tmn sekitar, karena ini kehamilan yg udah ditunggu tunggu sejak 1 tahun pernikahan kami. Hari minggu siang gue dan aul ke kokas mau beli beberapa kebutuhan dan sampe dikokas gue kekamar mandi muncul flek disusul dengan darah ditiap kali gue buang air kecil, sorenya gue langsung ke ugd rumah sakit bunda menteng untuk ditangani dengan segera, dirawat inap tapi baru bisa dicek sama dokter keesokan harinya. Setelah dicek dokter hari senin, janinnya masih ada dan baik baik aja.

Anyway untuk urusan pilih dokter harus teliti ya, jgn cuma karena dia bagus, tp harus yg bisa bikin kita lega, bisa jelasin dengan baik dan benar dan gak sepele menyikapi satu kasus. Karena tiap kasus kehamilan ditiap ibu beda beda.

Singkat cerita hari selasa siang setelah paginya dicek HSG lagi, dokter bilang janinnya sudah keluar tanpa penjelasan detail (kecewa sekali) disuruh pulang dan gak dikasih obat cuma suruh minum multivitamin yg biasa gue minum selama hamil.

Setelah itu rasanya campur aduk, tp lebih dominan rasa sedih kehilangan, rasa bersalah karena terlalu sibuk kemaren2. Kebetulan keluarga gue dan aul lengkap ada di rs ditambah temen temen yg dateng ke rs untuk nguatin dan kasih semangat. Support system means alot ❤️

Sampe dirumah sulit banget untuk terima kenyataan ternyata babynya udah diambil lg sama Allah, ternyata kebahagiaan yg dititipin hanya sebentar, ternyata sebagai manusia kita gak punya kuasa apapun dalam menentukan yg terbaik untuk hidup kita.

Allah knows best, mencoba menerima sambil terus bertanya tanya what lessons Allah wants to teach me and maybe my husband, and how i, we, can do better next time? What massage Allah wants to send? Karena gue adalah orang yg penuh pertanyaan, gue mencoba menggali makna dari tiap kejadian, kenapa kira2 Allah izinin ini terjadi.. makin digali maknanya, insyaAllah bisa dapet acceptance dan peace of mind, lebih cepet belajar ikhlas dan percaya sama Allah’s plan which is better than our plan. Gue sepaham itu, ini gak gampang…… sulit, sangat.

Gue sebagai muslim mencoba berdoa, ngaji, dengerin ceramah diyoutube dll untuk bisa sedikit sedikit menerima. Tiap bengong dikit bawaannya mau nangis, gak mudah ternyata buat gue, dan gue baru sadar ternyata ini juga gak mudah buat aul. Setelah mikirin dia, gue mulai keinget selama gue di rumah sakit, dia sama mama ngurusin gue, gue pipis dipispot dia yg urusin, ngelapin, gendong dan angkat gue, pakein pembalut, bulak balik suster, tlp2 dokter, nyuapin makanan, imamin solat, kebangun terus, jam 3 pagi doa bersama karena panik badan gue bergetar semua, nutup nutupin kalo everything okay untuk jaga mental gue biar gak down

Ternyata ini salah satu makna dari cobaan yg Allah kasih, gue sadar bahwa ada seseorang yg tulus mencintai gue, mau ngurusin gue disaat gue lemah, melalui semuanya sama sama sambil berserah sama Allah. Maybe its also to make us a stronger person.. to be a better role model for our kids later? Dan gak akan seseorang atau hubungan bisa dibilang strong tanpa dikasih ujian berat dan lewatin ujian2 tersebut. inshaallah dibalik kesedihan, sebenernya ada hal2 yg mungkin Allah mau tunjukin yang gak bisa muncul dgn cara lain ❤ maybe test our love

Seperti yang selalu gue yakini, Allah tau yg terbaik, kapan dan bagaimana caranya. Kita sebagai manusia cukup menjalani sebaik baiknya, berusaha dan selalu bersyukur. Karena ketetapan Allah selalu baik, selalu bisa disyukuri, tidak mungkin tidak.

Allah knows what is the best for you and when it’s best for you to have it also to let it. Innalilahiwainnailaihi rojuin, selamat jalan nak, semoga jadi penolong kami kelak di akhirat ❤️

Being a Good Leader “?”

Sekarang banyak Pemimpin Bangsa yang bekerja dengan mengabaikan arti seseungguhnya menjadi pemimpin. Mereka memimpin dengan arogan, mengedepankan kepentingan sendiri serta keinginan besar untuk menguasai (serakah). Jadi tidak heran jika banyak pemimpin yang akhirnya menyimpang, seakan akan lupa misi utama yaitu bekerja demi kemajuan dan kebahagiaan bangsa.

Langkah awal menjadi pemimpin yang baik adalah mampu membenahi hal hal kecil. Satu satunya penaklukan permanen yang tidak meninggalkan rasa penyesalan adalah menaklukan diri sendiri, jangan pernah berusaha menaklukan dunia sebelum anda membereskan hal hal kecil dalam diri anda. Mulailah dari hal yang dianggap perlu, kemudian kerjakan yang bisa dikerjakan dan perlahan anda dapat mengerjakan hal hal yang tidak mungkin anda kerjakan.

Menjadi pemimpin juga harus konsisten dalam berkata kata, terutama dalam memberikan tugas kepada tim dibawahnya. Kekonsistenan ini yang akan membawa kepada hasil maksimal. Komunikasi yang baik dengan pihak pihak yang terlibat terutama tim anda, mereka perlu tau bahwa mereka memberikan kontribusi penting dalam pencapaian sasaran yang sudah ditargetkan dari perusahaan. Komunikasi yang baik, antara atasan dan bawahan dapat menjadi energi positif dalam tim sehingga muncul rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan.

Seorang pemimpin harus mengerti cara memperlakukan orang lain dan cara anda memandang sesama merupakan cermin dari diri anda sendiri. Bersikaplah sopan terhadap anak buah, maka anda akan membawa keselarasan bagi organisasi secara keseluruhan. Pemimpin harus mengetahui terkait prioritas dan konsentrasi. Pemimpin yang mengetahui prioritas tapi kurang konsentrasi, hanya tau apa yang harus dikerjakan tetapi tidak dapat menyelesaikannya. Pemimpin yang tidak mengetahui prioritas tapi memiliki konsentrasi penuh, dapat menyelesaikan tugas tetapi tanpa kemajuan. Namun jika pemimpin menggunakan keduanya maka ia berpotensi mencapai hal hal besar.Berfokuslah pada kekuatan anda dan kembangkan!

Pemimpin harus terus berfikir kedepan berkaitan dengan visi secara keseluruhan: Apa saja yang perlu dilakukan? Apa saja yang dapat memberikan imbal hasil terbesar? Apa saja yang dapat mendatangkan penghargaan terbesar?

Orang yang mampu menarik orang lain untuk mendekat adalah mereka yang berfokus pada orang lain bukan pada diri mereka sendiri. Mereka mengajukan pertanyaan pertanyaan tentang orang lain, mereka mendengarkan, mereka tidak berusaha menjadi pusat perhatian dan mereka tidak pernah berpura pura sempurna. Sudahkan anda meluangkan waktu anda untuk mendengarkan orang lain dan membiarkan diri anda terkesan?

Ini sebagian tips dari saya untuk menjadi pemimpin yang baik, sumber informasinya dari buku buku yang saya baca, teman teman yang diajak berdiskusi dan secuil pengalaman pribadi saya yang masih belajar menjadi seorang pemimpin, perlahan tapi pasti.

“Pemimpin adalah penyalur harapan, semoga jika kita diberikan amanah menjadi seorang pemimpin oleh Allah SWT kita mampu menjadi pemimpin yang baik”

Yang tersayang, yang Tuhan kirimkan

“Tuhan punya rencana besar untuk hidup lo ris”, “tenang aja, semua akan indah pada waktuNya”. Akhirnya saya benar benar bisa merasakan makna dari kalimat penyemangat itu, yang dulu sering disampaikan orang orang terdekat saya, saat hati lagi rapuh rapuhnya“

Buat kalian yang saat ini merasakan sakit dan kecewa yang luar biasa, bukan hanya masalah cinta tapi juga masalah pekerjaan, keluarga, teman dan lainnya. Percayalah bahwa kesulitan, cobaan dan masalah adalah hal yang pasti terjadi dan akan terus ada selama kita hidup. Yang harus kita lakukan adalah menjalani semua sebaik baiknya, berusaha tanpa henti, percaya bahwa setiap masalah ada penyelesaiannya dan tidak mengabaikan kekuatan luar biasa diluar kemampuan kita yang bisa mengubah semuanya bahkan lebih dari apa yang kita bayangkan, yaitu kuasa Tuhan YME. Ini sepenggal kisah dari saya tentang salah satu kebaikan Tuhan yang dihadirkan di hidup saya.

Yang tersayang……. Mengenal dia pertama kali sekitar bulan Juli 2016. Dulu rasanya gak pengen serius membina hubungan dengan lawan jenis, gak mau pacaran karena berfikir pasti ujungnya kecewa, masih “trauma” karena patah hati berulang dengan pria-pria sebelumnya. Akhirnya memilih untuk deket sama banyak pria biar gak kesepian hehe. Pernah dalam satu hari jalan sama tiga pria sekaligus dan satupun gak ada yang di seriusin (berasa cakep yeeee….) Tapi mungkin ini adalah salah satu bentuk pelarian saya dari rasa takut untuk memulai kembali hubungan serius. Sakit hati dan kecewa yang besar membutuhkan proses dan waktu untuk menyembuhkannya. So guys, jangan main main ya sama perasaan orang!

Dia dikenalkan oleh salah satu Kepala Cabang bank BUMN yang merupakan rekanan bisnis saya.

“Halo, Rizki” – katanya

“Riris” – bales saya

Rasanya masih sedatar itu…….

Setelah perkenalan pertama, kita gak komunikasi lagi dan sebulan kemudian secara gak sengaja ketemu di acara pameran perumahan di JCC. Dari situ, dia mulai melakukan pergerakan. Dia chat pagi, saya bales besok paginya, dia chat malam, saya bales besok malamnya dan begitu seterusnya…. Namanya cowo harus berusaha lebih banyak dooong. Ya gak? Hehehe Sampai akhirnya karena usahanya yang luar biasa kita bisa ketemu berdua dan ngobrol, dari obrolan itu saya mulai merasa “oke juga nih orang”. Sejak malam pertemuan itu, lalu menyusul pertemuan2 lainnya yang cukup intens.

Suatu malam di minggu minggu terakhir september, Dia mengutarakan pandangannya tentang menikah dan bermaksud untuk serius dengan saya, bukan karena saya orangnya tp karena niat dia ingin menikah, kebetulan ketemu saya dan muncul keyakinan dengan saya.

Saya gak langsung jawab saat itu, butuh cerita dan masukan dari Ibu dirumah karena feeling ibu banyak benernya hehe. Saya ajak Dia ketemu ibu dan surprisingly ibu minta saya sama sama istikarah. 2 minggu saya dan ibu istikarah belum dapat jawaban. Ibu bilang gak semua istikarah langsung dijawab oleh Allah, bisa jadi jalan dan prosesnya yang dimudahkan. “Bismilah nak, niat baik orang kamu sambut baik selagi iman nya baik sambil kamu terus berdoa minta petunjuk dari Allah, insha Allah kalo memang betul dia jodoh kamu, semuanya akan dimudahkan jalannya”. Kalimat yang diucapkan ibu membuat saya yakin untuk membuka hati dan mengenal Dia lebih jauh lagi.

Akhirnya Oktober 2016 kita memutuskan untuk pacaran. Selama pacaran kita sering ngobrol tentang mimpi, visi misi, hal yang disuka dan gak disuka, cara memandang masalah, perjuangan hidup, keluarga, Tuhan dan lainnya. Sama sama suka becanda dan satu selera soal makanan alias suka semua makanan tanpa terkecuali hehe. Makin lama makin ngerasa cocok, kagum dan semakin yakin.

Sama dia, saya ngerasa “less effort” saya bisa jadi diri saya sendiri, bisa ngapain aja sesuka hati tanpa rasa malu atau takut dia ilfeel, bisa mengungkapkan apa yang ada di pikiran dan perasaan saya tanpa harus ngerasa “ga enak”, bisa dengan mudah percaya atas masukannya untuk banyak hal dihidup saya dan bisa menerima kritik dengan lapang dada (biasanya selalu logis dan gak mau kalah)

Semua proses yang kami lalui tidak mudah, banyak cobaan datang silih berganti sampe terkadang muncul rasa ingin menyerah. Tapi kita berdua saling menguatkan dan mengingatkan tentang niat baik yang ingin kita lakukan. Menyakini hal buruk yang terjadi adalah cobaan yang harus dilalui dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan membantu kita melewati semua ini daaaaaaaaaaan benar kata ibu…. Semua dimudahkan jalannya, tiap masalah dikasih jalan keluarnya sama Allah, satu satu rintangan bisa kita laluin, alhamdulilah akhirnya di bulan Mei 2017 kita bertunangan dan 3 Desember 2017 kita menikah..

Rasa syukur tidak cukup untuk membalas kebaikan yang Tuhan kasih untuk saya. Setelah sakit dan kecewa yang saya rasakan, Tuhan kirimkan yang tersayang diwaktu yang tepat dengan cara yang luar biasa. Ya…….. semua indah pada waktuNya. Saya pun menyadari ternyata bukan sosok pria “idaman” yang Tuhan kirimkan untuk saya tapi lebih dari itu, Tuhan kirimkan pria yang saya “butuhkan” untuk menjadi pelengkap dan penyempurna hidup saya. Rasa nyaman, tenang dan penuh cinta yang membuat hidup bersama dia jadi membahagiakan karena menikah tidak “sesimple” mengucap ijab qobul, lebih besar dari itu.

Tuhan itu baik dan kebaikannya tanpa batas asal kita percaya, Terimakasih Tuhan telah mengirimkan yang tersayang lengkap dengan sejuta kebahagiaan dihidup saya 😉 jadikan rumah tangga kami rumah tangga yang sakinah mawadah dan warohmah sampai ajal menjemput kami AMIN YRA

Tentang apa yang sebaiknya kamu lakukan di (dua puluh empat)

You get what you spend your time doing.

Mungkin ini kalimat pembuka yang baik untuk memulai tulisan saya. Berawal dari intensitas bertemu teman yang semakin tinggi kemudian mendengar cerita kegalauan masa depan, keinsecurean serta ketidakyakinan mengenai apa yang sudah dipilih dan dijalankan oleh mereka, saya bukan mau berbagi tentang kegalauannya tapi sharing bagaimana sebaiknya waktu digunakan bukan hanya untuk mempertanyakan. Ini saya tulis persis 3 bulan setelah saya sudah tidak berkantor lagi, sejak memutuskan untuk menjadi full time entrepreneur. Tidak mudah memang, tapi Insha Allah selalu ada pembelajaran dan hal yang bisa disyukuri dari setiap pilihan. Amin

Everyone keeps saying “live while you’re young” or “do whatever makes you happy, you only live once,” but that’s not what life is, not for me. I want to tell all of you about what should be done in your life. Bukan mengajarkan tapi hanya ingin berbagi, semoga berkenan.

  1. Spend time with people you love. That’s your family and best friends. Most people in life are only visitors, family is for life. Banyak orang yang bekerja keras, sangat keras untuk menghidupi keluarga, membahagiakan keluarga dan buat saya keluarga segalanya, Ibu diatas segalanya. Jadi please make your time to spend with your family, karena kita ngga pernah tau sampai kapan umur kita, sampai kapan umur anggota keluarga kita. Prioritaskan waktu, jangan hanya sekedar “menyelipkan” waktu.
  1. Bekerja pintar dan penuh semangat! Bekerja keras itu baik tapi jauh lebih baik bekerja pintar. Maksimalkan waktu untuk memperoleh hasil terbaik dari apa yang dikerjakan tapi jangan lupa waktu untuk mengembangkan diri sendiri. Jika dengan 8 jam kerja kita dapat meningkatkan 20 persen keuntungan perusahaan, maka masih ada 16 jam untuk menghasilkan 40 persen keuntungan diri sendiri, termasuk istirahat loh. Orang-orang yang bekerja cerdas telah dengan bijaksana menghabiskan waktu kerja mereka yang didelegasikan dan telah dengan bijaksana pula memanfaatkan waktu diluar jam kerja, kita hanya harus bersedia untuk mengubah kebiasaan kita seputar cara kita bekerja dan belajar. Dan jangan takut mengambil resiko. Jika kamu menganggap perusahaan tempat kamu bekerja tidak memberikan pembelajaran dan pengembangan diri yang baik buat kamu, pergilah. Pastikan benar benar kamu tidak akan berkembang di perusahaan tersebut tidak terlihat masa depan jika kamu bertahan.
  1. Don’t start a relationship if you’re not in love and be loyal if your’re in relationship. I’ve done this more than once. You kind of like someone and think: “We might as well give it a shot.” Not a good idea. Jangan pernah berfikir kamu bisa mengubah sifat sesorang, jangan! Karena mengubah sifat seseorang itu tidak mudah dan jangan mudah terlena dengan janji. Percayalah keinginan berubah karena orang lain tidak akan mengubah apapun. Mungkin bisa berubah tapi temporary, don’t fool yourself! yang kita butuhkan adalah kemampuan untuk mencintai seseorang dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Toh, kita juga tidak sempurna kan? Carilah pasangan karena agamanya, itu yang terpenting. Jika kita seorang pencemburu, posesif dan sangat menjaga privasi, jangan menikah dengan aktifis popular, artis papan atas dan sosok yang dikenal banyak orang. Jika kita seseorang yang mau benar sendiri dan tidak mau dibantahkan, jangan cari pasangan yang cerdas dan kritis. Kita harus benar benar menerapkan ilmu mengenal diri sendiri dulu untuk memilih pasangan. Dan once kamu sudah memutuskan untuk memilih sesorang menjadi pasanganmu, be loyal! what goes around comes around. That’s how it works. Sooner or later Tuhan will serve you the revenge that you deserve.” Jika tidak ingin merasakan sakitnya di khianati, maka jangan mengkhianati. Trust me.
  1. Create and do something. Don’t just sit there, do something. Think about others, biasakan diri melakukan hal hal yang bermanfaat untuk orang lain, untuk masyarakat sekitar, walaupun hal kecil, sekecil apapun, kita tidak tau sebesar apa dampak yang dihasilkan dari sesuatu yang kecil untuk orang yang dibantu dan bahkan untuk diri sendiri. You’ll feel good about yourself, and more than that, you give something back to people to use or enjoy or feel happy. Setidaknya kamu sudah melakukan, walaupun hal kecil. Bukan hanya mengeluh dan mengacuhkan orang yang membutuhkan padahal kamu mengetahui. Kamu bisa memulai dengan say ‘thank you’ to everyone and everything. Buat sarapan pagi yang disediakan mba dirumah, kembalian dari bayar tol, supir yang mengantar sampai gerbang kantor, kopi yang disiapkan oleh Office Boy, rekan dan bos dalam pekerjaan. Bisa juga dengan menyiapkan nasi bungkus dari rumah, 1 saja setiap harinya dan berikan kepada pengemis, orang gila, atau siapapun yang sekiranya membutuhkan, beli satu dus susu letakan dimobil, berikan ke anak anak pengamen dilampu merah, jangan nawar sama pedagang kecil kalo bisa kasih lebih dan masih banyak lagi contoh hal hal kecil yang bisa dilakukan dikehidupan sehari hari.
  1. Exercise Daily, consume a healthy food and take time to rest. Biasakan hidup sehat dengan olah raga, tidak perlu mahal yang penting rutin. Lari keliling komplek, jalan dari parkiran ke lobby kantor, menggunakan tangga sebagai alternatif pengganti lift atau berolahraga ditempat yoga, gym dan beragam tempat olah raga lainnya. Selain olah raga yang cukup, sebaiknya dilengkapi dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, lengkapi kebutuhan makanan dengan buah dan sayur. Awalnya pasti sulit, saya termasuk orang yang sangat sulit mengontrol makanan yang masuk ke tubuh, sulit untuk tidak makan indomie satu atau dua kali seminggu, snack snack yang banyak msg dsb, maka jangan langsung menggantinya dengan seketika, coba perlahan. Pasti bisa asalkan konsisten dan sabar. Sediakan waktu yang cukup untuk tidur, bukan hanya sekedar tidur tapi tidur yang cukup. Bagi waktu dengan sebaik baiknya. Saya pernah menvorsir diri sampai dirawat seminggu di rumah sakit. Dan berapa banyak meeting yang tidak saya hadiri? Berapa banyak hal baik yang tidak saya lakukan? Berapa rupiah yang saya habiskan? Jika bisa dinilai dengan materi, sangat bernilai. You’re a human and not a robot.
  1. Don’t judge, don’t blame and be nice. Just because people make different choices than you, they are stupid, you don’t know everything about people, so don’t judge them. Yang sebulan lalu seorang ahli maksiat, sekarang bisa jadi ahli ibadah, setiap orang bisa berubah, bisa berbeda pendapat dengan alasannya masing masing jadi kita tidak berhak untuk menilai seseorang baik atau buruk dari apa yang dilakukan dan dari pendapatan yang diberikan, hanya Tuhan yang berhak menilai. Sulit memang tapi bisa dimulai dengan membiasakan diri selalu melihat segala sesuatu dari sisi positifnya dan sibukan diri dengan urusan kita sendiri sehingga tidak lagi miliki kesempatan untuk menilai dan membicarakan orang lain. Don’t blame someone and also don’t blame your self, we’re only human, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Just be nice, I don’t mean you should be an angel. You just be someone that doesn’t take shit, don’t be fake, don’t insult people, think you’re better than someone else, or act like you are the greatest human being. Diatas langit masih ada langit.
  1. Keep a journal and learn everyday. It helps you to become a better thinker and writer. Tulis apapun kejadian menarik yang terjadi, hal hal yang memberikan pelajaran dalam hidup dan ide ide cemerlang yang dirasa bermanfaat dimasa mendatang. Dengan menulis kita diajak tenggelam dalam dunia belajar, mengasah dan pempertajam otak juga pikiran, mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan, belajar bijak dan santun dalam berfikir. Belajar tidak harus melalui menulis dan membaca, learn from your mistakes, learn from the people around you  and  be open to what everything can teach you well.
  1. Be grateful and closer to God. Pernah merasakan sesuatu yang diimpikan dari beberapa tahun yang lalu dan sekarang bisa jadi kenyataan? Percaya kalo itu hasil usaha sendiri? Atau ada sesuatu yang diluar akal sehat bergerak membantu? Saya pernah merasakan ini, satu tahun yang lalu saat belum mengenal Allah dan masih sangat jauh dari kriteria seorang muslim yang baik, saya adalah orang yang sombong yang berfikiran bahwa segala sesuatu terjadi karena hasil dari kerja keras saya, dan setelah banyak kejadian terjadi di hidup saya, saya baru menyadari bahwa every good and bad adalah kuasa Allah. Bahwa universe conspire adalah Allah yang menggerakkan ribuaan tentaranya untuk mengabulkan doa kita. Jadi bersyukurlah untuk sekecil apapun kebaikan dan keburukan, dari keburukan banyak pembelajaran mengenai sabar, ikhlas, kuat dan tawadu. Allah memberikan iman dan agama untuk orang yang Dia cintai, once kamu merasakan secercah cahaya hidayah, jemputlah. Karena bisa jadi hidayah itu tidak datang untuk kedua kalinya. Hidayah itu dicari, bukan ditunggu 🙂 Kenalilah Tuhanmu dan kamu akan semakin mencintaiNya. Semoga kita termasuk orang orang yang dekat dengan Tuhan amin. To God we belong and to God, we shall return.
  1. Don’t care about what people think. “Care about what other people think and you will always be their prisoner.” – Lao Tzu. Life is simply too short, you only have one life to live, so why would you spend it worrying about other people’s opinions? Do whatever you want, be whoever you want. Live your life without worrying about other people’s thoughts and opinion, and you will live your life to the maximum. Peduli hanya pada orang yang benar benar berarti untuk kita, keluarga misalnya, karena Insha Allah yang mereka katakan untuk kebaikan kita tapi jangan dengarkan banyak kata orang, kita bukan superman yang bisa memuaskan semua orang. Jadi lakukan apa yang ingin kamu lakukan, asalkan tidak merugikan orang lain, tidak melakukan hal yang dilarang hukum dan agama, go ahead!
  1. Move on. Sometimes life doesn’t always go as we planned but whatever it is, life must go on! Never look back too long, reflecting on the past is only good for one thing, learning! We know nothing at all. So we have to keep learning, have faith in Tuhan because He know the best dan segalanya akan indah pada waktuNya.

Semoga sharingnya bermanfaat ya dan dijauhkan dari banyak kegelisahan dan pertanyaan apa yang akan terjadi di masa depan, siapkan yang terbaik, lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk menyabut masa depan yang penuh kejutan 🙂

Gerhana Matahari Total

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis lapis. Kamu sekali kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang maha pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang ulang, apakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”

Dari 1945 hingga 2045 akan mengalami 9 gerhana matahari total, jadi dalam satu abad hanya ada 9 gerhana matahari total di Indonesia. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat menikmati gerhana Matahari Total di wilayah daratan. Subhanaallah

Khutbah nabi Muhammad setelah solat gerhana “wahai umat Muhammad, demi Allah jika kalian mengetahui apa yang kami ketahui, niscahya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis”
Hari ini tanggal 9 Maret 2016, karena ngga bisa pergi ke beberapa tempat di indonesia untuk menyaksikan gerhana matahari total, jadi liat dari jakarta aja ya dan pake xray hehehe tapi alhamdulilah liatnya bareng keluarga 🙂

overthink (1)

Siapa yang bisa melihat masa depan? ngga ada. Kenapa harus selalu mempertanyakan? Kita aja bisa kehilangan orang yang tidak pernah kita ekspektasikan akan pergi, dan itu terjadi berkali kali sampe kita ngga takut lagi kehilangan. Yang bisa dilakukan apa? Berusaha terbaik, berdoa terbaik, be aroud good energy, connect with people, learn new things and grow 🙂 siapkan diri untuk menyambut kejutan kejutan dimasa depan.

Allah akan mencukupi segalanya

“Ditengah ke-hectican pekerjaan dan deadline jualan rumah, ngga tau kenapa pengen nulis dan ditulis ngga sampe lima menit hehe”

New Research Says Overthinking Worriers Are Probably Creative Geniuses

Researchers at King’s College in London made the connection between anxiety and a stronger imagination as well. According to Dr. Adam Perkins, an expert in Neurobiology of Personality:

“It occurred to me that if you happen to have a preponderance of negatively hued self-generated thoughts, due to high levels of spontaneous activity in the parts of the medial prefrontal cortex that govern conscious perception of threat and you also have a tendency to switch to panic sooner than average people, due to possessing especially high reactivity in the basolateral nuclei of the amygdale, then that means you can experience intense negative emotions even when there’s no threat present. This could mean that for specific neural reasons, high scorers on neuroticism have a highly active imagination, which acts as a built-in threat generator.”

“In a sense, worry is the mother of invention. When you think about it, it makes sense. Many of our greatest breakthroughs through the years were a result of worry. Nuclear power? Worry over energy. Advanced weapons? Worry of invasion. Medical breakthroughs? Worry over illness and death.”

Vivid imaginations have helped humanity best nature. Again, Dr. Perkins says:

“Cheerful, happy-go-lucky people by definition do not brood about problems and so must be at a disadvantage when problem-solving compared to a more neurotic person. We have a useful sanity check for our theory because it is easy to observe that many geniuses seem to have a brooding, unhappy tendency that hints they are fairly high on the neuroticism spectrum. For example, think of the life stories of Isaac Newton, Charles Darwin, Vincent Van Gogh, Kurt Cobain, etc. Perhaps the link between creativity and neuroticism was summed up most succinctly of all by John Lennon when he said: ‘Genius is pain.”

Community-based Livelihoods Pilot (PKKPM) in Indonesia

I am currently working as a consultant in KOMPAK – Community Development at Abt JTA, funding by the Australian Government in collaboration with Poverty Reduction Directorate, Ministry of National Development Planning Republic of Indonesia (BAPPENAS) What I do is designing, piloting, implementing and evaluating a policy (program) specifically to reduce poverty and inequality. What program? here it is…….

Indonesia, the fourth most populous country in the world, has witnessed significant poverty reduction in last two decades, but poverty rates still remain stubbornly high. In order to ensure future equitable outcomes and to accelerate poverty reduction, Government of Indonesia has developed a new comprehensive strategy – Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) – to connect poor and very poor Indonesians to new economic opportunities. P2B builds on the long running community empowerment program – Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) – that started 14 years ago, and follows the principles of participation.

P2B is an overall livelihoods approach with five key components: 1) community-based micro-loans and capacity building program (PKKPM) and supporting productive infrastructure (PKKPM-PiE); 2) group-based cash grants and training(Kube-PKH); 3) productivity enhancement for fisheries communities; 4) labor market linkages for vulnerable youth; and 5) strengthening and increasing the productivity of micro-enterprises and co-operatives.

A key pillar of P2B’s poverty reduction strategy is Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (PKKPM), which builds on the long history of successes and failures of community-based agriculture, and micro-loans programs in Indonesia. It is implemented by Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi (Ministry of Villages-MoV) and is the first program that links both demand (community, and poor households) and supply side (local governments, technical ministries, NGOs, and private sector) of various aspects of livelihoods. Its approach is consistent with the nascent (but growing) body of global evidence that multi-sectoral community-based livelihoods programs can lead to poverty reduction, enhance skills, reduce market failures and eventually improve incomes.

PKKPM aims to gradually expand the economic options available to the poor, assisting them to move from insecure poverty to economic independence, with a combination of institutional, financial and technical support using the principles of participation. It intends to achieve this objective through two broad concepts: social empowerment and economic empowerment.

The initial part of the program focuses on developing, empowering and building self-managed grassroots institutions of the poor, creating an institutional platform for the poor, which also becomes a platform for ‘social empowerment’. This platform is used as a means to augment poor peoples’ voice and capacity to engage with the range of public institutions (especially under the new village law) and officials interacting with the poor, enhancing their ability to take advantage of local livelihoods opportunities, and to demand other services and meet other needs.

The institutional development also follows the principle of aggregation, networking small groups, and community-based organizations, thereby enabling greater bargaining power, aggregation of demand and becoming a platform for economic empowerment. The rural poor at the ‘Bottom of the Pyramid’ also provide a large, untapped potential market for products and services, as well as a source of quality goods and labor for the private sector and civil society organizations

To summarize, PKKPM aims to enable poor people with the skills, organizations and voice to participate in and capture the benefits of the growth taking place in the dynamic Indonesian context, helping communities to help themselves to address both prevailing government and to make markets work for them. It is envisioned that this would catalyze entrepreneurship activities enhancing the livelihoods of poor and poorest households. Eventually, the self-employed rural poor in Indonesia should be able to grow their micro-businesses, gain a bigger share of the rural economy, and be economically and socially empowered.

PKKPM: Key Activities

PKKPM is a multi-step program implemented by MoV with several inter-linked activities and stakeholders. The program envisions that it will be integrated at the last-level of local government to ensure long-term sustainability. To achieve this objective, the implementation starts with apprising the local governments of PKKPM’s objective and its approach to poverty reduction, which is shortly followed by a mapping of economic potential of the target areas. These initial steps engage the local government to enable customization according to their local context.

Following the economic potential mapping, the communities are socialized (or informed) about the program, and the interested households in geographical proximity are mobilized to form women-only savings and loans groups (called KPB – groups have to be smaller than 20 households). Form 2015 onwards, only bottom 40 percent households that are part of the unified database can join the program.

Immediately after groups are formed, facilitators and cadres encourage households to save, and inter-loan these savings to build trust amongst each other. The beneficiaries are then provided three rounds of training – group management, financial management and micro-entrepreneurship. After these trainings, facilitators assist the beneficiaries to prepare an individual and group business plans, which are then aggregated at the KPB level.

Groups that prepare appropriate business plans, have been active for six months and have met certain eligibility criteria [1] can apply for group cash grants (for training only) and group loans (for productive assets and other business needs). [2] After households have accessed loans and grants, these households also have the option to enroll in one of the many sectoral programs provided by the various ministries under P2B (fisheries, labour, etc.) or other government programs. [3] As the groups and communities mature, more advance business groups with similar business interests will be created from the members of savings groups, eventually forming a large social network. [4] Furthermore, there is additional funds allocated to the communities and local government for community-based economically productive inter-village infrastructure to complement the household-level activities.

Please see also our video Kami Kuat Karena Bersama dan Kami Siap Bekerja dan Berkarya !

[1] The existing government-run micro-loan program (RLF) has no focus on institution building and the groups that are formed are not very functional groups. PKKPM intends to rectify that by increasing its focus on appropriate functioning of groups. [2] PKKPM is also giving a small demand-driven skills grant so that households are not reluctant to access training needed to improve their business productivity. total expenditure per households shall not exceed IDR 5 million or approximately US$390 [3] P2B is gradually building its menu of technical training such as agriculture, fisheries, formal sector linkages training program etc. These training modules will help poor assist households to move up the production curve and in some instances move to a different production curve. In some cases, these households will also diversify their livelihoods away from agriculture to other occupations [4] It is intended that this social network will accelerate the diffusion of technical knowledge and good practices

Pesan Bapak

Rindu ini luar biasa, sungguh luar biasa.. Memutarkan kembali memori 15 tahun yang lalu sebelum Bapak pergi untuk selama lamanya. Bapak adalah seseorang yang haus akan ilmu, partner merancang masa depan, kawan yang menyenangkan, role model dalam bekerja dan idola dalam menentukan prioritas hidup. He saying to always stick with the goals and have undying faith.

“Bapak ngga ingin kamu jadi orang yang sukses dan kaya raya tetapi tidak mengambil porsi beban orang sekeliling kamu, jadilah orang yang bermanfaat untuk sesama, maka hidupmu akan terasa cukup dan tenang karena pada akhirnya itulah yang dicari manusia, hidup dengan ketenangan. Rezeki ngga akan kemana, Nak. Tetapkan mimpimu setinggi mungkin, cintai apa yang menjadi tanggungjawab kamu, bekerja pintar, sedekah, berdoa, dan selalu ingat bahwa apa yang kamu usahakan bukanlah untuk dirimu sendiri, tetapi untuk banyak orang. Raihlah ridho Allah, hanya Allah. Insyaallah kamu akan menjadi orang yang kaya harta disempurnakan dengan kaya hati.” (perjalanan Jakarta-Bogor, Juni 2000) I’m grateful to know you even in the shortest time. Banyak sekali ilmu yang diajarkan dalam kesederhanaannya :”) I miss you Pak, I do.

“untuk seseorang yang selalu menginspirasi hidup saya, seseorang yang selalu melihat setiap masalah at the bigger picture, seseorang yang selalu mengingatkan untuk berbuat baik kepada siapapun. Seseorang yang sudah tenang di sisi-Nya. Al-fatihah”